CEO Blackrock Prediksi Bitcoin Akan Tembus US$700.000
CEO Blackrock Larry Fink Menyatakan Pendapatnya Tentang Bitcoin Bahwasanya Bitcoin Di Prediksi Akan Menyentuh US$700.000. Larry Fink, yang menjabat sebagai Chairman sekaligus CEO BlackRock, meyakini bahwa harga Bitcoin berpotensi melonjak hingga 700.000 dolar AS atau sekitar 11,38 miliar rupiah apabila terjadi adopsi besar-besaran terhadap aset digital ini. Pendapat tersebut di sampaikannya ketika membahas kecerdasan buatan dan mata uang kripto dalam wawancara bersama Bloomberg di World Economic Forum yang berlangsung di Davos, Swiss. Dalam kesempatan tersebut, Fink berdiskusi dengan Peng Xiao, CEO G42, sebuah perusahaan kecerdasan buatan berbasis di Uni Emirat Arab. Percakapan yang semula berfokus pada kecerdasan buatan kemudian beralih ke kripto, di mana Xiao mengungkapkan keyakinannya bahwa kripto dapat menjadi mata uang bagi teknologi kecerdasan buatan. Menanggapi hal itu, Fink menjelaskan bahwa kripto berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan pesimisme global.
Ia menegaskan bahwa bagi masyarakat yang merasa khawatir akan melemahnya nilai mata uang, ketidakstabilan ekonomi, atau gejolak politik, Bitcoin dapat menjadi instrumen investasi alternatif yang berbasis internasional. Lebih lanjut, ia juga menegaskan kembali pendapatnya yang telah di sampaikan pada Juli sebelumnya, bahwa Bitcoin merupakan bentuk investasi bagi mereka yang merasa cemas terhadap kondisi dunia. Tidak hanya itu, menurut Fink, semakin banyak pihak yang mulai mempertimbangkan investasi dalam Bitcoin, termasuk operator dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund. Dalam pertemuannya dengan beberapa operator dana tersebut di Swiss, awal pekan ini, terjadi diskusi mengenai besaran alokasi dana yang ideal untuk Bitcoin, yang berkisar antara dua hingga lima persen. Ia bahkan memperkirakan bahwa jika perbincangan ini berkembang luas dan semakin banyak pihak yang terlibat, maka harga Bitcoin dapat melonjak hingga 500.000 dolar AS, 600.000 dolar AS, atau bahkan mencapai 700.000 dolar AS.
Pernyataan CEO Blackrock
CEO BlackRock, Larry Fink, memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi mencapai 700 ribu dolar AS per koin. Prediksi ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap depresiasi nilai mata uang serta ketidakstabilan ekonomi global. Kondisi tersebut membuat Bitcoin semakin di anggap sebagai alat lindung nilai terhadap kerentanan yang melekat pada sistem keuangan tradisional. Fink mengungkapkan perkiraan tersebut setelah bertemu dengan perwakilan dari sebuah dana kekayaan negara yang sedang mempertimbangkan alokasi dua hingga lima persen dari portofolio investasinya ke Bitcoin. Menurutnya, apabila adopsi institusional terus meningkat dan strategi investasi serupa di terapkan secara luas. Maka dinamika pasar dapat mendorong harga Bitcoin ke level yang jauh lebih tinggi. Selain itu, berdasarkan laporan dari Bitcoin Magazine pada 23 Januari 2025. Fink menekankan bahwa potensi lonjakan harga Bitcoin berkaitan erat dengan kekhawatiran akan penurunan ekonomi serta depresiasi mata uang fiat.
Pernyataan CEO Blackrock memiliki bobot yang besar, mengingat BlackRock saat ini mengelola aset senilai 11,5 triliun dolar AS. Pandangannya juga dapat menjadi sinyal penting bagi investor ritel maupun institusional mengenai potensi pertumbuhan Bitcoin ke depan. Sebagai aset yang sering di sebut sebagai emas digital, Bitcoin telah lama di anggap sebagai penyimpan nilai yang dapat melindungi kekayaan dari dampak inflasi serta kebijakan fiskal yang kurang efektif. Dukungan Fink terhadap narasi ini semakin mempercepat adopsi Bitcoin oleh investor tradisional. Prediksi Fink muncul di saat ekonomi global sedang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari lonjakan inflasi, peningkatan utang nasional. Hingga ketegangan geopolitik yang berpotensi mengancam stabilitas mata uang. Dengan pasokan tetap sebesar 21 juta koin serta struktur yang terdesentralisasi. Bitcoin menawarkan alternatif aset yang lebih tahan terhadap tekanan inflasi di bandingkan mata uang fiat. Dalam situasi ini, nilai Bitcoin menjadi semakin menarik bagi berbagai kalangan investor.
Kecerdasan Buatan
Prediksi kenaikan harga Bitcoin hingga 700 ribu dolar AS per koin kembali mencuat seiring dengan meningkatnya minat terhadap aset digital ini. CEO BlackRock, Larry Fink, mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara dengan Bloomberg di World Economic Forum di Davos, Swiss. Dalam perbincangan yang awalnya membahas Kecerdasan Buatan, diskusi pun beralih ke kripto, terutama mengenai perannya dalam perekonomian global. Saat itu, Fink berdiskusi dengan Peng Xiao, CEO G42, sebuah perusahaan kecerdasan buatan berbasis di Uni Emirat Arab. Xiao mengemukakan bahwa kripto dapat di anggap sebagai mata uang bagi kecerdasan buatan. Sementara Fink menilai aset digital ini sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi serta meningkatnya pesimisme terhadap kondisi ekonomi global. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa berdasarkan pengamatannya. Kripto dapat di kategorikan sebagai mata uang yang muncul dari ketakutan terhadap ketidakpastian ekonomi.
Fink juga menyoroti bahwa bagi masyarakat yang merasa cemas terhadap depresiasi mata uang, ketidakstabilan politik, maupun kondisi ekonomi yang tidak menentu. Bitcoin dapat menjadi instrumen keuangan alternatif yang menawarkan perlindungan terhadap risiko tersebut. Bahkan, ia sempat mengemukakan pandangan serupa pada Juli sebelumnya. Di mana ia menilai Bitcoin sebagai investasi yang menarik bagi mereka yang meragukan stabilitas ekonomi dunia. Selain itu, Bitcoin kini menjadi perhatian utama bagi banyak investor besar, termasuk dana kekayaan negara. Fink mengungkapkan bahwa beberapa operator dana kekayaan negara yang di temuinya di Swiss tengah mempertimbangkan untuk mengalokasikan sekitar dua hingga lima persen dari portofolio investasi mereka ke Bitcoin. Ia pun berpendapat bahwa jika adopsi institusional terhadap Bitcoin semakin meluas, maka harga aset digital ini dapat melonjak signifikan. Menurutnya, harga Bitcoin berpotensi mencapai 500 ribu dolar AS. Kemudian naik menjadi 600 ribu dolar AS, hingga akhirnya menembus angka 700 ribu dolar AS per koin.
Aset Digital
Adopsi institusional terhadap Bitcoin di yakini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap harga Aset Digital tersebut. Jika investor institusional mengalokasikan sebagian kecil dari portofolio mereka ke Bitcoin. Maka nilai mata uang kripto ini berpotensi mencapai level yang lebih tinggi. Dalam wawancara dengan Bloomberg di World Economic Forum yang berlangsung di Davos, Fink mengungkapkan salah satu skenario optimistis mengenai Bitcoin. Ia menjelaskan bahwa dalam pertemuan terbaru dengan sovereign wealth fund (SWF), telah di bahas kemungkinan alokasi aset digital ini. Namun, meskipun memberikan pandangan positif, Fink menegaskan bahwa ia tidak secara langsung merekomendasikan Bitcoin sebagai aset investasi utama. Sikap optimistisnya sejalan dengan pernyataan CEO Coinbase, Brian Armstrong. Yang sebelumnya memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai nilai jutaan dolar Amerika Serikat. Lebih lanjut, CEO BlackRock ini juga mengungkapkan peran kripto dalam perekonomian global.
Pada 2024, perusahaan ini menjadi entitas pertama yang mendapatkan persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat untuk meluncurkan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin. Sebagai bagian dari strategi tersebut, BlackRock terus mengakumulasi Bitcoin dan kini menjadi salah satu pemegang aset digital terbesar. Berdasarkan data terbaru, kepemilikan Bitcoin oleh BlackRock telah mencapai 569.343,23770 BTC, yang setara dengan lebih dari 60 miliar dolar AS. Bahkan, menurut laporan dari Arkham Intelligence, BlackRock tercatat melakukan pembelian Bitcoin terbesar pada tahun ini dengan nilai mencapai 600 juta dolar AS. Selain itu, iShares Bitcoin Trust ETF (IBIT) milik BlackRock kini menjadi ETF Bitcoin terbesar di pasar Amerika Serikat. Data dari SoSo Value menunjukkan bahwa ETF ini menguasai 2,89 persen dari total kapitalisasi pasar Bitcoin. Prediksi kenaikan harga Bitcoin hingga ratusan ribu dolar semakin menarik perhatian para investor global. Terutama setelah pernyataan optimistis dari Larry Fink, CEO BlackRock.